Hidup Itu Biar Allah yang Atur

Bismillah...,
Bagaimana sih menyikapi suatu fenomena, musibah, ataupun takdir yang terjadi pada diri kita?

Apakah kita hanya berdiam diri saja?

Lakukan usaha!

Banyak sekali sebuah konflik yang terjadi, bahkan menimbulkan sebuah pola pemikiran yang berbeda pada situasi seperti ini. Hal tersebut berkaitan dengan cara pandang dan penyikapan yang dilakukannya. Dalam islam ada yang namanya aliran Jabbariyyah, Qodariyyah dan Ahusunnah Wal Jamaah.

Berikut ini sedikit penjelasannya:

1.    Jabbariyyah
Menyalahkan sepenuhnya kepada Allah dalam keyakinannya. Sehingga, ikhtiarnya menjadi tidak ada. Seperti halnya situasi yang terjadi pada saat ini terkait Covid-19 dia akan yakin bahwa wabah ini ada atas izin Allah, seseorang akan terkena penularaan wabah sesuai ketentuan Allah, kemudian seseorang akan mati atas takdir Allah. Semua keyakinan tersebut memanglah benar, namun pada Jabbariyyah ini sama sekali dia tidak mau menggunakan ikhtiar sunatullah-Nya, dia tidak mau menyempurkan dengan ketentuan-ketentuan syariat Rasulullah SAW, dia tidak ingin berusaha menghindar dari musibah. Sebuah kondisi pada covid-19, dia yakin semua penyakit ataupun penularan semuanya adalah atas takdir Allah, kalaupun takdirnya kena ya pasti akan kena, kalaupun takdirnya tidak kena ya tidak akan kena, bahkan arahan-arahan dari pemerintahpun ia mengabaikannya, tidak menggunakan masker, tidak melakukan phisycal distancing, tidak suka cuci tangan, aktvitas keluar rumah masih seperti hari-hari biasanya, pun semisalnya ada yang sakit, dia tidak berusaha ada jarak. Sebetulnya keyakinan yang dimilikinya memang adalah benar dan sah, tetapi dia menafikan ikhtiar dan tidak menjalankan sunatullah-Nya.


2.    Qodariyyah
Dikatakan demikian, karena seseorang yang sepenuhnya mengupayakan pada ikhtiar saja. Sebab dia yakin bahwa semuanya bisa diatas dengan usaha dan kerja keras yang ia usahakan. Dia percaya bahwa virus tersebut diciptakan Allah terhadap manusia, namun pada dasarnya yang mengatasi semua ini adalah manusia. Pada orang tersebut, dia akan sangat menjaga kehidupannya, menjaga kebersihannya, jaga jarak, melakukan phisycal distancing, menjauhi kerumunan, selalu pakai masker ketika bepergian dan orang tersebut menganggap bahwa dengan cara itulah yang dapat menyelamatkan dirinya dari wabah yang sedang terjadi. Dengan kata lain, Allah itu bisa diatur sesuai dengan ikhtiar maksimal yang dilakukan oleh dirinya.

3.    Ahlussunah Wal Jamaah
Terakhir, Insyaa Allah kita ini merupakan golongan Ahlussunnah Wal Jamaah. Diri kita yakin bahwa virus adalah ciptaan Allah, musibah wabah ini adalah ciptaan Allah, virus tersebut selalu bertasbih kepada Allah, virus tersebut tidak akan terkena kepada kita kecuali atas izin Allah, apa yang ditetapkan Allah terjadi pasti akan terjadi tidak bisa dipungkiri tidak bisa dicegah, kita hanya akan mati kecuali waktu yang Allah tetapkan dan yakin semua akan seperti itu. Nah, pada saat yang sama ketika hati bulat dengan yang Allah berikan, hal inipun harus dibarengi dengan ikhtiar, karena disamping semua itu Allah juga menciptakan kita akal, pikiran serta ilmu pengetahuan. Contohnya, kita upayakan untuk menjaga kebersihan, memakai masker, melakukan phisycal distancing, selalu mencuci tangan dengan bersih, dan juga berdoa dan meminta kepada Allah perlindungan agar dirinya terhindar dari musibah ini dijauhi dari bala ini. Dan misalnya pun semua itu terjadi, dia akan ridho dan akan menerima takdir itu, sambil sempurnakan juga dengan melakukan berobat ke dokter atau dia ke rumah sakit, dia diisolasi, dan sebagainya, dan kalaupun dia dalam keadaan sudah siap sakaratul maut, dia akan ridho dan dia tidak akan complain dengan takdir sakit yang dialaminya. Inilah yang dipahami dengan aqidah atau pemikiran yang benar, seperti halnya pada zaman rasulullah misalnya ketika ada untanya yang tidak diikat, kemudian dia tawakal, maka tidak seperti itu yang benar, akan tetapi syariatnya ia harus mengikat untanya dengan baik, kemudian baru pasrahkan kepada Allah. Dalam hal lain ketika dalam berpergian dengan menggunakan kendaraan, sebelum kita beranjak, maka kita upayakan untuk mengunci mobil/ motor kendaraan kita atau pasang alarm dan baru kita bisa pasrahkan kepada Allah.

Inipun saya teringat apa yang telah disampaikan oleh Aagym semisalnya kita jangan takut pada virus, karena virus adalah ciptaan Allah, lalu apakah kita akan mengatakan hal yang sama semisal ada banyak singa yang berkeliaran, dan maukah kita apabila kita dikandangi bareng singa? Tentu jawabannya tidak, kecuali memang pawangnya dan sing aitu benar2 jinak.

Kemudian kenapa sih ketika kita akan nyebrang jalan perlu tengok kanan tengok kiri? Apakah hal tersebut juga merupakan bagian dari ikhtiar yang kita lakukan?., Jika ikhtiar tersebut adalah yang kita lakukan mudah-mudahan hal tersebut pun menjadi bagian dari amal sholeh kita, Insyaa Allah. Oleh karena itu hati kita harus benar-benar yakin 100% kepada Allah dan pada saat yang sama juga kita barengi dengan ikhtiar dan maksimalkan usaha kita, agar semua itu menjadi sebuah perlindungan dan amal sholeh kita, Insyaa Allah…,


#IkhtiarAjaTidakCukup
#DirumahAja
#PhisycalDistancing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Game Cisco Aspire CCNA Edition

Mungkin Kita Pernah Kecewa?

Daftar Pondok Yang Ada di Kuningan Jawa Barat