Waspada Terhadap Segala Keinginan dalam Mencari Kedudukan Disisi Makhluk
Ada salah satu penyakit hati yang harus kita waspadai karena ini akan menjadi jalan membuat hati kita tidak ikhlas yaitu ingin kelihatan lebih dari kenyataan.
Jadi ada yang ingin kelihatan lebih kaya, ingin kelihatan lebih pintar, ingin kelihatan lebih keren, ingin kelihatan lebih cakep dan lain sebagainya. Ada orang yang dalam hidupnya hanya memikirkan bagaimana kita dilihat orang lebih dari kenyataan. Inilah yang menjadikan orang sulit untuk ikhlas.
Jadi lebih sibuk mencari kedudukan di sisi makhluk daripada mencari kedudukan di sisi Allah SWT.
Yang pertama kali dihisab di akhirat adalah:
1. Seorang mujahid yang merasa menjadi syuhada. Mati di medan peperangan. Tetapi setelah diperlihatkan oleh Alloh di yaumul hisab nanti dia mengakuinya bahwa dia telah berjuang dan mati syahid di medan perang karena Alloh. Padahal dusta, dia berjuang bukan karena Alloh melainkan karena ingin dianggap pemberani, pejuang, pahlawan. Maka di dunia sudah ia dapatkan, namun di akhirat ia diseret tertelungkup menjadi ahli neraka.
Tidak kurang pemberaninya, tidak kurang perjuangannya, tidak kurang pengorbanannya, tetapi yang kurang hanya satu hatinya lebih sibuk mencari kedudukan di sisi makhluk, ingin diakui orang. Kerinduan ingin diakui oranglah yang menghancurkan amal-amal kita.
2. Para ulama yang belajar agama dan mengajarkannya belajar quran dan membacanya. Belajar agama hanya untuk dianggap ulama oleh orang. Sudah didapatkan di dunia, dan di akhirat ada yang tahu agama yang diseret ke neraka. Bukan kurang ilmu agamanya, bukan kurang dakwahnya tetapi yang kurang adalah hatinya lebih suka mencari kedudukan di sisi makhluk daripada diterima oleh Alloh amalannya.
3. Dermawan. Ada yang dermawan masuk neraka, karena dia lebih sibuk ingin disebut dermawan oleh orang daripada ingin diterima oleh Alloh kedermawanannya.
Dengan kata lain "waspada" keinginan kita untuk mencari kedudukan disisi makhluk. Berupaya hanya ingin kita dianggap keren, ingin dianggap pintar, ingin dianggap penampilannya hebat, ingin dianggap kaya dan sibuk ingin… ingin… dan terus ingin dianggap lebih dari kenyataan itu merupakan ciri bahwa kita akan letih lahir dan batin. Astagfirullah al’adzim…,
Semua harus mulai mengevaluasi siapa yang sibuk cari kedudukan di sisi makhluk, apalagi yang menggunakan amal-amal hak Alloh harus sangat siap-siap kita tidak mendapatkan pahalanya.
Sahabat, mari kita periksa terus segala niat yang ada pada hati kita, apakah semua amal yang dilakukan seolah – olah hanya ingin untuk diakui orang atau benar-benar niatnya lurus agar diterima amal kita menjadi amal sholeh dan untuk mendapatkan ridho Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Subhanallah…, Astagfirullah al’adzim…,
Kajian: KH. Abdullah Gymnastiar dan dr. Asep
For more details, you can watch it here!
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=259757691572460&id=294433317256915
#CintaMuhammad
#CintaRasulullah
#BelajarIslam
Jadi ada yang ingin kelihatan lebih kaya, ingin kelihatan lebih pintar, ingin kelihatan lebih keren, ingin kelihatan lebih cakep dan lain sebagainya. Ada orang yang dalam hidupnya hanya memikirkan bagaimana kita dilihat orang lebih dari kenyataan. Inilah yang menjadikan orang sulit untuk ikhlas.
Jadi lebih sibuk mencari kedudukan di sisi makhluk daripada mencari kedudukan di sisi Allah SWT.
Yang pertama kali dihisab di akhirat adalah:
1. Seorang mujahid yang merasa menjadi syuhada. Mati di medan peperangan. Tetapi setelah diperlihatkan oleh Alloh di yaumul hisab nanti dia mengakuinya bahwa dia telah berjuang dan mati syahid di medan perang karena Alloh. Padahal dusta, dia berjuang bukan karena Alloh melainkan karena ingin dianggap pemberani, pejuang, pahlawan. Maka di dunia sudah ia dapatkan, namun di akhirat ia diseret tertelungkup menjadi ahli neraka.
Tidak kurang pemberaninya, tidak kurang perjuangannya, tidak kurang pengorbanannya, tetapi yang kurang hanya satu hatinya lebih sibuk mencari kedudukan di sisi makhluk, ingin diakui orang. Kerinduan ingin diakui oranglah yang menghancurkan amal-amal kita.
2. Para ulama yang belajar agama dan mengajarkannya belajar quran dan membacanya. Belajar agama hanya untuk dianggap ulama oleh orang. Sudah didapatkan di dunia, dan di akhirat ada yang tahu agama yang diseret ke neraka. Bukan kurang ilmu agamanya, bukan kurang dakwahnya tetapi yang kurang adalah hatinya lebih suka mencari kedudukan di sisi makhluk daripada diterima oleh Alloh amalannya.
3. Dermawan. Ada yang dermawan masuk neraka, karena dia lebih sibuk ingin disebut dermawan oleh orang daripada ingin diterima oleh Alloh kedermawanannya.
Dengan kata lain "waspada" keinginan kita untuk mencari kedudukan disisi makhluk. Berupaya hanya ingin kita dianggap keren, ingin dianggap pintar, ingin dianggap penampilannya hebat, ingin dianggap kaya dan sibuk ingin… ingin… dan terus ingin dianggap lebih dari kenyataan itu merupakan ciri bahwa kita akan letih lahir dan batin. Astagfirullah al’adzim…,
Semua harus mulai mengevaluasi siapa yang sibuk cari kedudukan di sisi makhluk, apalagi yang menggunakan amal-amal hak Alloh harus sangat siap-siap kita tidak mendapatkan pahalanya.
Sahabat, mari kita periksa terus segala niat yang ada pada hati kita, apakah semua amal yang dilakukan seolah – olah hanya ingin untuk diakui orang atau benar-benar niatnya lurus agar diterima amal kita menjadi amal sholeh dan untuk mendapatkan ridho Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Subhanallah…, Astagfirullah al’adzim…,
Kajian: KH. Abdullah Gymnastiar dan dr. Asep
For more details, you can watch it here!
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=259757691572460&id=294433317256915
#CintaMuhammad
#CintaRasulullah
#BelajarIslam
Komentar
Posting Komentar