Apa Yang Kita Inginkan Belum Tentu Terbaik Menurut Allah SWT
Matahari
seringkali tak begitu tampakkan sinarnya, sehingga beberapa hari ini cuaca
tampak berawan dan seringkali mendung. Namun, setiap kali mendung hal ini
disertai hujan setelahnya. Benar adanya, sama halnya dalam kehidupan, bahwa
tidak semua kejadian yang terjadi akan disertai harapan yang manis juga
setelahnya. Beberapa minggu yang lalau saya berhenti dalam suatu pekerjaan
disalah satu perusahaan swasta karena ada beberapa hal tertentu.
Minggu
– minggu ini merupakan minggu yang penuh perjuangan dan kesabaran. Disetiap
harinya terlintas kegelisahan, kekhawatiran dan ketidakpuasan menghadiri dalam
pikiran ini. Sungguh hal yang tidak biasa semua ini terjadi, semua beban terasa
penuh dan melanda dibalik disebuah yang namanya gelar Sarjana. Kesabaran yang
terus diuji, ikhtiar yang kucoba dalam memanfaatkan waktu, berpikir sebuah
peluang yang bisa diambil.
Saya
akui bahwa inilah kehidupan, bekerja sesuai dengan fashion yang kita miliki
tidaklah mudah. Ditambah pula hati ini bertanya – tanya dimanakah fashion ini
yang sesuai dengan hati sanubari yang tumbuh agar bisa berkembang dalam
kesuksesan nanti. AllahuAkbar. Padahal banyak orang yang berkembang diluar sana
yang mudah dalam mengembangkan bakat dan skillnya untuk diasah sehinggal hal
ini menjadikannya sebuah potensi kuat yang dimilikinya dan menjadi modal dalam
kehidupan karirnya. Saya pribadi mungkin saja belum tahu, betapa tidak mudah
mereka dalam menemukan skill mereka sehingga mereka bisa berbakat dalam
bidangnya, sehingga mudah saja saya mengatakan hal demikian. Rasa
sadar sepertinya memang sangat diperlukan, menyadari dan terus mencoba dalam
berbagai skill dan yang bisa dilakukan kiranya bisa memberikan jawaban, meski
hal ini membutuhkan sebuah waktu. Saya percaya Allah telah menentukan hokum
garis besar kehidupan dari setiap manusia. Dan tidak ada kesia – siaan dalam
proses ini, selama terus mencobanya.
Dari mereka saya bisa
belajar, dari pengalaman pun harus menjadi bahan evaluasi diri. Semua
membutuhkan proses untuk menggapainya, disertai rasa syukur yang perlu ditanam
dalam hati, agar terus mengolah dan mengasah kemampuan diri. Sadari untuk siapa
hidup, untuk siapa bekerja, untuk siapa jiwa kesuksesan ini setelah didapat,
tujukan bahwa tiada lain semata – mata untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa
kepada Allah. Dengan jalannya kita bisa membahagiakan kedua orangtua dan untuk
orang – orang yang kita cintai dan kita sayangi. Mudahkanlah semua ini, Insyaa
Allah., Aamiin Yaa Rabb…,
Komentar
Posting Komentar