HLC Be Inspiring
Memanfaatkan waktu luang yang diisi dengan kegiatan merupakan salah satu bentuk positif. Menciptakan relasi baru dan penuh dengan ilmu yang bermanfaat, tentu akan lebih mempersiapkan diri kita dalam menerima tantangan hidup kedepannya. Hilal Leadership Community merupakan salah satu komunitas islami dibawah naungan Pesantren Yatim Al Hilal yang berperan dalam dakwah kepemimpinan.
Kegiatan
yang berlandaskan iman HLC ini memiliki sifat kepemimpinan FAST, yaitu
Fathonah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh. HLC ini merupakan wadah upgrade diri
bagi sahabat – sahabat muda yang memiliki penuh inspirasi dan ide brilliant
kegiatan – kegiatan ini mampu dalam mengoptimalkan potensi yang kita miliki.
Salah satu agenda dalam kegiatan ini adalah Hilal Leadership Training misalnya,
jadi disini sahabat akan menerima banyak ilmu serta sharing pengalaman dan
menggali pola pikir lainnya yang dapat membuka wawasan ilmu.
Pertama,
ada salah satu moment yang membuat saya tersentuh di malam Ahad saat itu.
Moment dikala dikumpulkannya disuatu tempat, mengelilingi sebuah api unggun
yang menyala sambil menikmati seruputan minuman hangat, sangat begitu nikmat
kenikmatan yang Allah berikan. Kemudian diisi dengan sebuah renungan malam.
Pada saat itu ada sebuah kertas yang mesti kita isi dari beberapa pertanyaan
yang ada terkait tokoh inspirasi serta sahabat terdekat. Keduanya memang adalah
orang yang kita cintai, terlebih mereka adalah orang yang berpengaruh terhadap
diri kita. Kita tahu bahwasannya sahabat atau teman dekat adalah orang yang
seringkali kita ajak komunikasi dan tahu kebiasaan dari apa yang dilakukannya
dan juga paham akan karakternya, tempat tinggal, kehidupannya, dan lain
sebagainya. Ketika ada seorang tokoh inspirasi saya teringat beliau adalah
sosok yang memiliki jiwa yang semangat, tenang, lembut, penyabar, memiliki
karakteristik kharismatik dan semua kebaikan ada pada beliau sehingga beliau
adalah tokoh inspirasi sesungguhnya, ya…, beliau adalah Nabi kita Muhammad SAW.
Apakah pernah terpikir bahwa Rasulullah adalah kita jadikan tokoh inspirasi kita?
Jawaban
dari pertanyaan ini sebagian besar adalah ya. Benar? Namun, sempatkah kita
berpikir dan menyadari dengan rasa pengetahuan kita lebih besar terhadap
sahabat? Kita tahu kebiasaan sahabat kita, namun tahukah dan sadarkah pengetahuan
kita terhadap Rasulullah yang selama ini memiliki kecintaan kepada kita
umatnya. Kapan dan dimana Rasulullah dilahirkan, sejauh apa pengetahuan tentang
sejarah terhadap Rasul kita, pengorbanan apa yang telah banyak Rasul lakukan,
tahun berapa Rasul kita meninggal, siapa saja istri serta anak dan keluarga Rasulullah?
AllahuAkbar…, Ternyata masih sangat minim pengetahuan ilmu kita. Lalu pantaskah
diri kita mengidolakannya sedangkan kita sendiri tidak mengetahui banyak hal
tentang beliau? Padahal hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap keimanan
diri kita sendiri…,
Bermuhasabah
dengan sekuat hati. Untuk bisa memperbaiki diri dari segala bentuk sifat dunia
yang sementara ini. Disini jika hanya mengerti mungkin tidaklah cukup, tapi
paham dalam hal ini memang perlu kita perdalami untuk bisa diperbaiki.
Kedua,
dalam sesi lain di HLC ini, salah seorang pemateri pernah mengambil sebuah
quotes mendalam yang diambil dari seorang tokoh, yaitu nasihat yang dikutif
dari Buya Hamka, “Kalau hidup sekedar hidup, babi pun bisa melakukannya”, maksudnya
adalah kita memiliki derajat yang berbeda dengan binatang. Artinya kita hidup
harus memiliki visi yang besar untuk menjadi seorang manusia yang berguna dan
bermanfaat bagi orang lain, apabila kita belum sampai ke tahap itu minimal kita
hidup tidak membebani atau menyusahkan kehidupan orang lain, jagalah diri dan benahi
diri kiranya itu akan lebih baik bagi diri pribadi. Baik, manusia tidak ada
yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah, maka mintalah kepada Dzat
Maha Pemilik segalanya Allah SWT.
Terakhir
saya baru menyadari bahwa dulu hingga sekarang saya belum menemukan passion
dimanakah saya. Pada suatu sesi, saya ingat saat itu pernah disampaikan oleh
Kang Fahmi Akbar, beliau mengatakan bahwa untuk menemukan passion itu mudah,
bagaimana caranya? Simple’nya gini “Dibayar atau ngga dibayar saya senang
melakukan itu dan sebagian besar saya menghabiskan waktunya untuk itu”. Tapi
saya kira itu bukanlah pernyataan yang simple yang mudah bisa diterjemahkan
dalam hidup, namun percayalah suatu saat pasti akan menemukannya. Harapannya
tulisan ini mampu membuka jalan untuk bisa menemukan passion tersebut.
Begitupun dengan sahabat bagi yang belum menemukannya, terus gali hobimu yang
menciptakan manfaat dan meningkatkan skill sahabat, cepat atau lambat pasti
akan bertemu, semua ini hanyalah masalah waktu.
Komentar
Posting Komentar