Millennials Movement and Growth of Technology

(terasjabar.id) Dalam suatu wilayah pasti memerlukan seorang pemimpin, termasuk dalam sistem pemerintahan yang ada disuatu negara. Kita ketahui bahwa negara memiliki sistem yang berbeda – beda, termasuk dalam jenis kekuasaan yang dibuatnya, misalnya saja di negara Malaysia menganut jenis kekuasaan monarki konstitusional, yakni mirip halnya di Inggris, yang menjadi kepala negara adalah seorang Raja. Beda halnya dengan yang ada di pemerintahan bangsa Indonesia yang memiliki jenis kekuasaan Republik, yaitu kekuasaan berada ditangan rakyat, diselenggarakan oleh rakyat dan untuk rakyat Indonesia.  Tak terasa periode Jokowi-JK 5 tahun berlalu. Kini pemilihan presiden kembali digelar diadakan di Indonesia pada tahun 2019.  Disertai pemilihan umum legislative yang dilaksanakan secara serentak, dengan 5 surat suara, sehingga memberikan suasana semakin memanas akan pesta rakyat. Serasa tahun 2014 kemarin, baru saja melaksanakan pemilihan umum, ternyata pada tahun 2019 ini masyarakat I

Millennials Movement memiliki dua makna yang luar biasa. Loh, bagaimana bisa? Millennials sendiri memiliki arti sebuah generasi milenium yang penuh dengan ide – ide brilliant dan memiliki jiwa semangat yang tinggi, Berdasarkan sumber yang diambil dari www.kominfo.go.id istilah generasi milenial berasal dari dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. Millennial generation atau generasi Y biasa akrab dengan generation me or echo boomers. Namun, para pakar tersebut mengklasifikasikannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Pengklasifikasian generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 – 1990 atau pada awal 2000 dan seterusnya. Di kutif dari www.idntimes.com bahwa ternyata ada beberapa karakteristik atau ciri perilaku konsumtif yang melekat pada generasi milenial ini, yaitu hal tersebut dipengaruhi dari kemajuan teknologi saat ini, diantaranya adalah: Gampang Bosan terhadap barang yang dibeli Ada istilah “No Gadget, No Lif

Ya, okey setelah kita mengetahui hal – hal penting yang kita perhatikan sebelum mengetik. Disini adalah tempat atau solusi kita semua, terkait bagaimana ager performa dalam mengetik kita menjadi stabil dan terus meningkat. Sehingga, hal ini akan lebih mengefektifkan waktu aktifitas pekerjaan lebih baik lagi. Terhitung sejak saya duduk di waktu Sekolah Menengah saya mengenal dan aktif dibeberapa situs akun dan komunitas mengetik, facebook terutama. Seru rasanya kita bisa bercakap dan sharing bersama para pengetik Nasional maupun Internasional (Typist) yang sudah pro sekali sehingga tak perlu heran lagi apabila mereka memiliki skor tinggi dan lincah dalam memainkan keyboardnya. Bisa dibayangkan dalam waktu satu menit rata – rata mereka bisa mengetik bisa lebih dari 200 kata atau sekitar lebih dari 1000 karakter. Masyaa Allah luar biasa. Salah satu pengetik terkenal adalah Sean Wrona, yang sempat tenar pada saat itu setelah mengikuti kompetisi mengetik di salah satu ajang kompetisi men

Mengetik merupakan salah satu aktivitas yang sering kita dengar dan kita lakukan, terlebih ketika orang tersebut merupakan seseorang yang kesehariannya bermain dengan laptop maupun komputer untuk mengerjakan tugas sekolah, kuliah maupun dalam menyelesaikan aktivitas pekerjaan sekalipun. Walau sebagian besar terbiasa melakukan kegiatan tersebut, terkadang hal ini dapat menjadi sebuah kendala dalam segi waktu. Bagaimana seseorang dapat mengefektifkan waktunya untuk bisa memaksimalkan pekerjaan lainnya dengan baik. Salah satu faktor terkedalanya adalah kurang efisiennya waktu dalam mengerjakan pekerjaan, sebab sebagian besar dari mereka terbiasa mengetik menggunakan 11 jari atau 4 jari. Padahal jika kita ketahui untuk bisa tingkatkan ternyata kita dapat menyelesaikan tugas yang lebih banyak dalam kurun waktu yang lebih efektif dan efisien tentunya. Lalu, Bagaimana Cara Meningkatkan Kecepatan Mengetik Dengan Baik? Ya, disini sedikitnya saya akan mengulas terkait bagaimana c

Kamis, 4 April 2019 Merupakan moment yang bisa dikatakan bahagia dan bisa pula dikatakan moment yang sedih. Seseorang yang bahagia karena atas selesainya masa pendidikannya menyandang sarjana. Seseorang yang sedih karena terharu akan semua yang telah terjadi hingga saat ini. Salam sambutan Rektor Universitas Kunigan, terdiri dari 534 wisudawan/ wisudawati yang dilantik., yaitu terdiri dari 3 orang wisudawan dari pProgram (D3), 507 orang wisudawan/ wisudawati dari Program (S-1) dan 24 orang wisudawan/ wisudawati dari program (S-2). Dari 524 wisudawan/ wisudawati, 148 wisudawan atau 27,7% diantaranya memperoleh predikat dengan pujian/ cumlaude. Untuk jenjang Sarjana IPK tertinggi atas nama Nurik Nuranty dari prodi PGSD Fakultas FKIP, sementara untuk jenjang Magister IPK tertinggi 3,92 diraih oleh Rahmayanti dari Prodi Magister Pendidikan Ekonomi. Sementara waktu tempuh studi tercepat untuk jenjang Sarjana diraih oleh Silvia Agustin dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dengna waktu 3

Kata orang yang namanya pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan. Apakah demikian adanya? Jika memang benar seperti itu, ingatlah bahwasannya Allah tidak akan mungkin mempertemukan kita apabila tidak ada pengaruhnya kelak disuatu saat nanti. Waktu memang tidak akan mungkin bisa berputar kembali wahai sahabat. Jika dulu kita bertemu, kemudian komunikasi secara langsung maupun tidak langsung, seringkali bersama, canda tawa bersama, kadangkala membicarakan hal yang tak penting, berdiskusi terkait agenda kegiatan, rapat, mengurusi acara, main bareng, sehingga pada akhirnya hal itu menjadi sebuah moment yang tak terlupakan. Begitu banyak hikmah dan pelajaran yang kita dapat disetiap kejadian termasuk dalam pertemuan. Canda dan tawa itu mungkin merupakan sebuah nikmat kecil yang kita rasakan secara sadar, diluar itu hati lah yang berbicara dan merasakan semua itu, menyadari akan pentingnya makna hidup sebenarnya, dekat bersama sahabat – sahabat shaleh merupakan nikmat yang terbesar Al

Rabu, 03 April 2019. Atas dasar ajang mempererat ukhuwah silaturahmi dan pelepasan antara mahasiswa dan Lembaga, sejumlah lebih dari 100 orang alumni menyelenggarakan suatu kegiatan haru yang berlokasi di Pawon Botram, Kuningan Jawa Barat. Selama 4 tahun kita semua mengenal antara satu sama lain dengan teman – teman seperjuangan, bapak ibu dosen yang seringkali membuat kesal mereka, bolos ketika perkuliahan, telat mengerjakan tugas bahkan terkadang tidak mengerjakan sama sekali, sampai – sampai kita pernah membicarakan mereka, semua kini menjadi bahan introspeksi dan kesadaran dan itulah masa – masa ketika perkuliahan yang masih polos dan memerlukan banyak bimbingan dari mereka. Belum lagi sebagian mahasiswa yang seringkali bentrok jadwal dengan agenda kegiatan organisasi mahasiswa, melakukan dispen berkali – kali sehingga seringkali dijuluki mahasiswa paling sibuk dikelasnya, hal tersebut kini adalah sebuah cerita masa lalu. Tidak sebentar kurun waktu kurang lebih 4 tahun berla