Sucinya Kota Suci


Don't judge its cover, statement yang familiar pastinya. Orang yang berprofesi belum tentu lebih mulia dibanding dengan  seorang pekerja, dan begitupun sebaliknya. Skenario Allah memang tidak ada yang tau, begitu besar nikmat yang Allah berikan. Sebuah cerita haru pernah terjadi yang membuat orang yang saya kenal ini yang Insyaa Allah lebih baik dari sebelumnya dan bahkan membuat saya terinspirasi terhadap keloyalan dan rendah hatinya terhadap nikmat yang diberikan-Nya.

Awalnya saya salah, cepat menilai seseorang hanya dari karakternya yang memiliki nada tinggi dan terdengar songong, hilapnya saya. Namun, dibalik itu semua ternyata terdapat sebuah kisah. menarik yang belum saya dengar sebelumnya yang bisa jadikan sebagai renungan dan pembelajaran hidup, Indahnya kasih sayang yang Allah berikan.



Hari ini merupakan kali kedua saya pergi ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Meski terdengar pemberangkatan menuju bandara ini, sebetulnya saya datang kali ini bukan untuk bermaksud pergi keluar negeri, tapi lebih tepatnya saat ini saya baru sekadar menjemput, menjemput kepulangan jemaah umroh. Selipan doa dan harapan mudah²an segera Allah mengabulkan atas mimpi² saya dengan segala kebutuhan dan keinginan untuk pergi keluar negeri. Dibersamai situasi saat ini terbilang tak karuan karena pikiran dan hati, namun disepanjang perjalanan menuju bandara saya coba untuk memaknai dengan hikmah.

Sempat berbincang dengan seorang driver bus yang memiliki pengalaman banyak dalam hidupnya. Awalnya driver dikenal dengan kenakalannya jauh dari perkiraan saya sebelumnya, yang memang tak perlu jelas untuk diceritakan.  Seseorang yang sudah memiliki isteri ketika berumur 19 tahun dan ketika itu sudah berkiprah didunia per-bus-an kini ia sudah memiliki anak. Sebuah perjalanan yang tidak mudah tentunya ketika ditengah perjalanan banyak liku-liku kehidupan sehingga ia sekarang hidup bersama istri ketiganya. Anak pertama dari istri pertama sekarang berada di Hongkong, anak 2 dari istri ketiga berada di pesantren kelas 3 setara SMA dan anak ketiga dari istri ketiga duduk dikelas tiga SD. 

Jauh sebelum ini, driver tersebut pernah bekerja di luar tepatnya di Arab, dengan pekerjaan supir dikeluarga majikan yang memiliki hotel di Arab. Dengan bekal kemandirian dalam mencari rizki ia bersedia untuk bekerja disana dan bahasa bukan menjadi kendala pada saat itu baginya, karena sedikit demi sedikit ia belajar untuk beradaptasi. Tak lama dari mulai ia bekerja ia diberikan anugrah oleh Allah melalui majikannya untuk menunaikan umroh bersama, sebab ntah kenapa hal ini ternyata menjadi dasar bagi majikannya untuk berusaha membersihkan hatinya dengan cara mendekatkan dengan ibadah ke tanah suci. 

Disinilah begitu besar nikmat yang Allah berikan. Dulu ia yang ia rasa dan terkesipu malu karena perbuatan kenakalan kemaksiatan yang pernah ia lakukan, Allah berikan kesungguhan cinta kepada hambanya. Sebelum yang katanya ia bercerita melakukan shalat ibrahim, ia dengan sengaja membuang air kecil terlebih dahulu. Namun, qodarullahnya setelah ia buang air kemudian wudhu dan akan melakukan shalat ibrahim, jelasnya ketika ia takbir AllahuAkbar, tiba² ia kebelet ingin buang air kecil lagi yang tiada tahan. Dan disanalah Allah memberikan sebuah pembelajaran. Dikamar mandi ia kurang lebih hingga setengah jam dan itu tiada henti mengalir, herannya air yang keluar tersebut berwarna hitam pekat. Yaa Rabbi, ia sesungguhnya bercerita bukan hanya sekadar bercerita, tapi sesungguhnya hal tersebut membuat saya malu dan terharu, karena bukan saja ia yang banyak melakukan kesalahan, karena bisa jadi saya lebih berlipat banyak kesalahan dan pula aib yang kau tutupi, sehingga merasa diri lebih baik. 

Setelah kejadian tersebut Allah memberikan berjuta nikmat akan indahnya ibadah ditanah suci, bahkan ia bisa haji maupun umroh serta ibadah lainnya selama kurang lebih 10 tahun disana.
Ia pun bercerita pernah pada suatu ketika ketika kali pertama ia memandang keluar hotel sambil menunggu majikannya, ia berasa tak percaya melihat kota suci itu dengan jelas dan tak bisa berkata-kata. Inilah yang disebut nikmat dan hidayah Allah, karena belum tentu setiap orang bisa mengambilnya dan merasakannya. Masyaa Allah, sungguh Indah skenario-Mu, sungguh besar nikmat-Mu.,

Laa Illa ha Illallah...,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Game Cisco Aspire CCNA Edition

Mungkin Kita Pernah Kecewa?

Daftar Pondok Yang Ada di Kuningan Jawa Barat